Pada hari Ahad pagi 24 September 2023 siswa dan siswi kelas 6 sedang menerapkan beberapa amaliyah NU yang berupa tradisi ‘Selametan’. Kegiatan yang berlangsung di teras gedung M3 ini merupakan bagian dari pembelajaran Ke-NU-an/Aswaja. Anak-anak sangat semangat dalam kegiatan tersebut untuk mengetahui macam-macam tradisi slamatan ala NU.
Kegiatan ini diikuti oleh seluruh kelas 6 mulai kelas 6.1, 6.2, 6.3, hingga 6.4 yang didampingi beberapa guru menerapkan tradisi amaliyah NU dengan tema ‘slamatan’ yang berbeda- beda tiap kelasnya, tradisi yang diterapkan sebagai berikut:1. Walimatul Haul (kirim doa untuk yang sudah wafat) 2. Walimatul Haml (kirim doa untuk bayi dalam kandungan), dan 3. Walimatul Ursy (pesta pernikahan). Anak-anak semakin faham dan mengerti tatacara slamatan misalnya tadi kelas 6.1 yang mempraktikkan walimah haml(slamatan bayi dalam kandungan) karena secara langsung menjadi aktor dalam kegiatan tersebut dan tahu apa saja yang dipersiapkan seperti petugas MC bacaan yang dibaca apa saja (QS. Maryam dan Yusuf) ada yang menjadi penceramah, pembaca sholawat, pembaca doa jajanan berkat juga sesuai tema slamatan seperti rujak, procot dll. Kelas yang lain pun juga mempersiapkan dengan matang semua tatacara slamatan walimatul haul yang dipraktikkan oleh kelas 6.3 dan 6.4 mulai dari pembawa acara petugas baca yasin dan tahlil, mahalul qiyam, mauidhoh hasanah dan doa. Dan yang unik adalah kelas 6.2 yang menerapkan walimatul ursy property temu kemanten mereka persiapkan dengan matang seperti prosesi karak pengantin mulai musik dan bacaan sholawat hingga seserahan, terima tamu, petugas qiroah dan sholawat bil qiyam, petugas serah terima, penceramah sudah tersusun dengan rapi.
Menurut Bu Aminah Ulfah “Dengan mempraktikkan langsung dan menjadi aktor kegiatan anak-anak lebih cepat paham dan semakin mengerti beberapa tata cara slamatan amaliyah NU dengan begitu bisa menumbuhkan keberanian dan kepercayaan diri siswa untuk tampil di khalayak umum”.
Kegiatan menerapkan amaliyah NU tersebut mendapatkan apresiasi dari Kepala Madrasah Bapak Ismail Marzuqi, beliau berharap anak-anak mengetahui apa saja yang dipersiapkan dalam kesuksesan acara tersebut dan juga bisa melestarikan kegiatan ‘slamatan’ amaliyah NU.